BREAKING NEWS

Selasa, 01 Juli 2014

Sejarah Nasyid

Sejarah nasyid


Nasyid dipercaya sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad.Syair thola'al badru 'alaina (yang artinya telah muncul rembulan di tengah kami)yang kini kerap dinyanyikan oleh tim qosidah dan majelis ta'lim, adalah syair yang dinyanyikan kaum muslimin saat menyambut kedatangan Rasulullah SAW ketika pertama kali hijrah ke Madinah. Nasyid kemudian berkembang seiring dengan situasi dan kondisi saat itu. Misalnya nasyid di Timur Tengah yang banyak mengumandangkan pesan jihad maupun perlawanan terhadap imperialisme Israel lebih banyak dipengaruhi oleh situasi politik yang ada saat itu.

Pengertian nasyid

Nasyid (Arab: أناشيد) merupakan senandung yang biasanya bercorak Islam dan mengandungi kata-kata nasihat, kisah para nabi, memuji Allah, dan yang berkaitan dengan dengan islam lainnya.

Biasanya nasyid dinyanyikan secara acappela Atau dengan  diiringi gendang. Metode ini muncul karena banyak ulama Islam yang melarang penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi.


Pada awalnya sejarah nasyid pertama kali di bawakan dengan alunan bercorak padang pasir, tetapi kini kumpulan team nasyid  telah membawa perbagai  bercorak baru untuk para pendengar. Pembaharuan ini menjadikan lagu-lagu nasyid lebih menarik dan bersifat lebih daya saing dalam bidang seni.

Masuknya nasyid ke indonesia

untuk awal masuknya nasyid di indonesia diperkirakan pada akhir tahunan 80an dan awal 90an. yaitu nada murni ( dari malaysia ) dan untuk team nasyid dari nusantara sendiri itu adalah team nasyid izzatul islam ( hingga kini ) .

Pada awalnya yang dinyanyikan adalah syair-syair asli berbahasa Arab. Namun akhirnya berkembang dengan adanya nasyid berbahasa Indonesia dan dengan tema yang semakin luas (tidak hanya tema syahid dan jihad).Biasanya nasyid dinyanyikan dalam pernikahan, maupun perayaan hari besar umat Islam.



Nasyid berasal dari bahasa Arab, ansyada-yunsyidu, artinya bersenandung. Definisi nasyid sebagai format kesenian adalah senandung yang berisi syair-syair keagamaan. Akan tetapi, ada banyak versi mengenai pengertian nasyid itu sendiri. Misalnya dari sebuah artikel disebutkan bahwa arti nasyid atau anasyid (jamak) itu sendiri adalah lantunan atau bacaan, sementara istilah nyanyian dalam bahasa arab adalah Al-Ghina, bukan nasyid.

Orang yang menyanyikan nasyid biasanya disebut munsyid, sedangkan arti munsyid itu sendiri adalah orang yang melantunkan atau membacakan syair.

Nasyid tidak hanya sekedar lagu, akan tetapi memiliki nilai spiritual yang tinggi baik dari segi syairnya maupun munsyidnya. Syair atau lirik nasyid harus memiliki pesan ruhani atau pesan islami yang kuat. Imam Al Mawardi mengatakan bahwa syair-syair yang diungkapkan oleh orang-orang Arab lebih disukai apabila syair itu mampu menumbuhkan rasa waspada terhadap tipuan atau rayuan dunia, cinta kepada akhirat, dan mendorong kepada akhlak yang mulia. Kesimpulannya, syair seperti ini boleh jika selamat atau bebas dari kekejian dan kebohongan.

Munsyid yang menyanyikannya harus mencerminkan kepribadian islami yang kuat. Citra islami harus ada pada diri seorang munsyid. Bisa jadi karena niat munsyid dalam bernyanyi yang tidak benar akan mempengaruhi penyampaian nasyid meskipin lirik nasyid tersebut sudah kuat pesan ruhiahnya.

Bagi munsyid, nasyid merupakan salah satu sarana dalam berdakwah. Oleh karena itu, seorang munsyid harus memahami falsafah berdakwah dalam nasyid, yaitu menyampaikan pesan dalam nasyid agar tersampaikan kepada pendengarnya. Seorang munsyid harus mampu membuat pendengarnya tergerak untuk mengingat Allah dan senantiasa berbuat kebaikan. Setiap syair yang dinyanyikan hanya akan sampai ke hati pendengar apabila dinyanyikan dengan hati, maka sudah merupakan kewajiban bagi seorang munsyid untuk mengaplikasikan nasyid yang disampaikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam perkembangannya nasyid semakin mendapat tempat di masyarakat. Ini ditandai dengan semakin bertambahnya tim nasyid dari tahun ke tahun dan perlu di catat yang gandrung terhadap nasyid datangnya dari generasi muda. Dari mulai kampus, sekolah, remaja mesjid sampai dengan pesantren tidak ada yang tidak mengenal nasyid.
Di Indonesia khususnya, nasyid dapat disaksikan dalam berbagai style atau gaya penyampaian. Yang telah kita lihat sekarang yaitu :
1. Nasyid yang dibawakan dengan ACAPELLA yang berirama pop mengikuti trend musik yang tengah digandrungi. Pengusung nasyid ini adalah kelompok nasyid : Snada,  , dll.
2. Nasyid yang dibawakan dengan ACAPELLA dan musik yang minimalis (musik drum saja) dan berirama mars, dengan karakter semangat dan menyeru. Pengusungnya : Izzatul Islam, Ruhul Jadid, Shoutul Harakah
3. Nasyid yang dibawakan dengan perkusi dan kebanyakan berisi puji pujian. Pembawanya adalah : Snada (kadang-kadang), Raihan,
4. Nasyid yang dibawakan dengan alat musik lengkap seperti : Bimbo, Hadad Alwi,
Dengan pembawaan yang beragam seperti ini, cara membawakan nasyidnya pun bermacam macam juga.
Salam Nasyid By yansyah

Share this:

Posting Komentar

 
Back To Top
Distributed By Blogger Templates | Designed By OddThemes